Monday, 18 May 2015

Perkembangan Teknologi bagi Masyarakat Desa



Mengapa bisa penerapan TIK berbasis open source berkembang pesat di daerah pedesaan? Salah satu kunci keberhasilan pengembangan piranti lunak sumber terbuka di dunia pedesaan adalah komunalisme. Dunia perdesaan di gerakan oleh jalinan kekerabatan yang kuat, termasuk dalam pengolaan sumber daya. Hal itu tampak dalam pemanfaatan sumber daya secara kolektif, misalnya seorang warga bisa meminjamkan cangkul, ember, sepeda, tak terkecuali meminjam kepada tetangganya. Warga desa percaya akan hak kepemilikan selalu diikuti oleh sosial. Pandangan inilah yang menimbulkan sifat gotong-royong.
Perkembangan piranti lunak juga sumber tebuka ditentukan oleh semangat komunialismedan kolektifitas. Sistem dikembangkan secara bersama-sama oleh para penggunanya sendiri. Mereka saling berbagi catatan, baik saat menemui kelemahan sistem maupun persoalan kenyamanan saat menggunakannya. Cara kerja ilmiah yang membuat cara kerja piranti lunak open source, seperti Mozilla Firefox, Libre Office, Chrome, dan Wordpress melejit melampaui piranti-piranti lunak sumber tertutup dan berbayar. Tradisi diatas mulai terasa di desa yang menerapkan piranti lunak sumber terbuka. Setelah menggunakan sistem operasi Black On desa mulai melirik untuk mengembangkan sistem itu dalam bahasa daerah desa tersebut.
Dampak lain TIK di pedesaan yaitu membiasakan warga untuk menulis. Warga membuat tulisan atau berita tentang desa untuk ditayangkan di website. Kebiasaan ini menunjang sistem administrasi perkantoran dan upaya mengurangi kebutuhan penggunaan kertas. Kebiasaan menggunakan kertas berarti meningkatkan penebangan kau yang merupakan bahan baku dari kertas, sehingga dapat berpengaruh pada keseimbangan lingkungan. Mereka mulai terbiasa mengirim undangan, cukup menggunakan email, yang menghemat penggunaan kertas, juga memepercepat waktu pengiriman dan penghematan anggaran.

No comments:

Post a Comment