Tuesday, 24 June 2014

BAB 7 Budaya, Kreativitas, dan Inovasi

1. Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Banyak pakar yang menyebutkan fungsi dari budaya organisasi yang dikutip oleh Aan komariah dan Triatna, salah satunya adalah Robins mencatat lima fungsi budaya organisasi yaitu:
1. Membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lain.
2. Meningkatkan sense of identity anggota
3. Meningkatkan komitmen bersama.
4. Menciptakan stabilitas sistem social.
5. Mekanisme pengendalian yang terpadu dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan.

2. Tipologi Budaya Organisasi
Selain esensi dan fungsi-fungsi yang dikemukakan diatas, perilaku para anggota suatu organisasi juga ditentukan oleh pilihan manajemen atas tipe budaya yang dianut. Dari teori tentang budaya organisasi, menurut Siagian (2002:200-201) diketahui empat tipe budaya organisasi, yaitu:
a.   Tipe akademi
Dalam organisasi, para anggotanya diharapkan atau bahkan dituntut untuk menampilkan prestasi yang semaksimal mungkin.
b.   Tipe klub
Seorang anggota organisasi yang baik diharapkan memenuhi kriteria kecocokan, loyalitas, dan komitmen.
c.   Tipe tim olah raga
Dalam organisasi keberhasilan akan diraih apabila para anggotanya mampu bekerja sebagai tim dan bukan selaku ’pemain individual’.
d.   Tipe benteng
Organisasi dimaksudkan untuk keamanan para anggota organisasinya.

3. Kreatifitas Individu dan Team Proses Inovasi
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas  merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru,  sedangkan  inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru. Hubungan  keduanya  jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi  strategi,  taktik, dan eksekusi. Dalam  pitching  konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang  disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak  berdampak pada  perusahaan  karena  mandek di  tingkat  eksekusi.  Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi  eksekusinya  harus  melibatkan  banyak orang, mulai  dari  atasan  hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan. Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan.
    Beberapa faktor penghambat dalam kreativitas antara lain, sebagai berikut :
1. Hambatan persepsi
    · Melihat apa yang diharapkan untuk dilihat
    · Kesulitan dalam masalah yang terisolasi
    · Tidak membatasi masalah
    · Tidak dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang
2. Hambatan perasaan
    · Takut salah
    · Segan mengalami perubahan
    · Tidak mampu santai
    · Ingin selesai dengan cepat
    · Tidak ada hambatan
3. Hambatan budaya
    · Berkhayal buang waktu
    · Main-main hanya untuk anak
    · Logika dan fakta
    · Tradisi dan tabu
4. Hambatan imajinasi
    · Tidak mampu membedakan realita dan fantasi
    · Tidak member kesempatan pada daya imajinasi
    · Control yang ketat pada alam pra sadar
5. Hambatan intelek
    · Tidak fleksibel
    · Kurang dan tidak teliti akan informasi
    · Kurang kemamuan pengetahuan
    · Metode salah
6. Hambatan ekspresi
    · Eterampilan bahasa dalam mengungkapkan gagasan
    · Tidak dapat mencatat ide dengan cepat
7. Hambatan lingkungan
    · Kurang kerja sama
    · Atasan yang otokratis
    · Tugas tidak mendukung
    · Organisasi tidak sesuai
Teknik meningkatkan kreativitas, cara umum meningkatkan kreativitas adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak. Dengan memikirkan ide-ide baru, kita dapat meningkatkan kreativitas individu. Inovasi sangat erat kaitannya denga kreatifitas. Dengan inovasi yang baru, kreatifitas kita akan meningkat dengan sendirinya.
Teknik Mengembangkan Inovasi, inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Sifat inovasi dapat ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu kerjakeras, terobosan dan kaizen (perubahan terus-menerus). Inovasi sering bergantung pada riset yang dilakukan. Karena inovasi ialah menciptakan suatu ide yang baru yang belum dimiliki oleh orang lain.


Sumber :
http://romynited.blogspot.com/2013/04/budaya-kreativitas-dan-inovasi.html
http://sitinurulmadinah.blogspot.com/2012/02/bab-2-membangun-kreativitas-dan-inovasi.html
https://groups.google.com/forum/?fromgroups=#!topic/ict-dephut/OU4iYdaM6ew
http://restatimur.blogspot.com/2013/04/budayakerativitas-dan-inovasi.html

BAB 6 Perubahan dan Pengembangan Organisasi

1. Pengertian Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
   Pengertian Perubahan Organisasi

   Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga eksistensinya, akibat perubahan zaman.  Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga istilah serupa yaitu change interventation adalah sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi dan merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again yaitu individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerjadalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Kurt Lewin, perubahan organisasi merupakan suatu yang sistematis yakni perubahan dari suatu topik yang haya menarik untuk beberapa akademisi dan praktisi menjadi suatu topik yang menarik untuk para eksekutif perusahaan untuk kelangsungan hidup oranisasi.
Hampir semua ahli berpendapat bahwa pengembangan organisasi bertujuan melakukan suatu perubahan. Dengan demikian, penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan yang harus terjadi maka kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai perubahan organisasi. Ditambahkan pula, perubahan organisasi merupakan suatu pendekatan dan teknik perubahan organisasi yang di dalamnya terkandung suatu proses dan teknologi untuk penyusunan rancangan, arah dan pelaksanaan perubahan organisasi secara berencana.
Perubahan organisasi adalah upaya masyarakat dalam organisasi tersebut, bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang sama, dengan melakukan perubahan-perubahan organisasi dalam berbagai aspek. Atau melakukan berbagai penyesuaian dengan perkembanagn zaman yang terus berkembang. Agar tujuanya dapat tercapai, dan dapat bertahan dalam perubahan besar dunia.

  • Faktor  perubahan  organisasi 

Faktor  perubahan  organisasi  terbagi  2,  yaitu:

       A. Faktor  internal

            Adalah  segala  keseluruhan  faktor  yang  ada  di  dalam  organisasi  dimana  faktor tersebut  dapat  mempengaruhi  organisasi  dan  kegiatan  organisasi.
Proses  kerjasama  yang  berlangsung  dalam  organisasi  juga  kadang-kadang merupakan penyebab  dilakukannya  perubahan.  Problem  yang  timbul  dapat menyangkut  masalah sistem  kerjasamanya  dan  dapat  pula  menyangkut perlengkapan  atau  peralatan  yang digunakan.  Sistem  kerjasama  yang  terlalu birokratis  atau  sebaliknya  dapat menyebabkan  suatu  organisasi  menjadi  tidak efisien.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan yang dapat  mempengaruhi  organisasi  dan  kegiatan  organisasi.
Contoh  Faktor  Internal :
  •     Perubahan  kebijakan  lingkungan.
  •     Perubahan  tujuan.
  •     Perluasan  wilayah  operasi  tujuan.
  •     Volume  kegiatan  bertambah  banyak.
  •     Sikap  dan  perilaku  para  anggota  organisasi.
            B. Faktor  eksternal

                  Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi  yang  dapat mempengaruhi organisasi  dan  kegiatan  organisasi. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh  Faktor  Eksternal:
  •     Politik
  •     Hukum
  •     Kebudayaan
  •     Teknologi
  •     Sumber  daya  alam
  •     Demografi
  •     Sosiologi
Pengertian Perkembangan Organisasi

Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi :
  • Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya
  • Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi
  • Perkembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
  • Perkembangan organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
  • Perkemangan organisasi lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
  • Perkembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan.

Sebuah organisasi sangatlah perlu mengalami sebuah perkembangan, karena suatu organisasi dapat dikatakan berhasil saat organisasi tersebut berkembang ke arah yang positif, sehingga rakyat yang tergabung dalam rganisasi tersebut dapat mencai tujuannya.  Dan dalam suatu perkembangan organisasi memerlukan penyesuaian sistem pada organisasi tersebut dalam mengikuti perubahan zaman.  Dan perkembangan suatu organisasi juga dapat dijadika paramater bagi organisasi tersebut, apakah organisasi tersebut dapat tetap eksis dan mengayomi masyarakat organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan zaman.  Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa mengayomi atau gagal dalam mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi tersebut maka, organisasi tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam perkembangannya.

Faktor  pengembangan  organisasi

Faktor  pengembangan  organisasi  terbagi  2,  yaitu:

Faktor  eksternal:
  • Kompetisi  yang  semakin  tajam  antar  organisasi.
  • Perkembangan  IPTEK.
  • Perubahan  lingkungan  baik  lingkungan  fisik  maupun  sosial  yang membuat  organisasi   berfikir  bagaimana  mendapatkan  sumber  di  luar organisasi  untuk  masa  depan  organisasi.

Faktor  internal:
  • Struktur.
  • Sistem  dan  prosedur.
  • Perlengkapan  dan  fasilitas.
  • Proses  dan  saran  apabila  titik  cocok  akan  membuat  organisasi  melalui perbaikan.
  • Perubahan  organisasi  dilakukan  untuk  mencocokkan  dengan  kebutuhan yang  ada.
Ciri-ciri pengembangan organisasi

Pengembangan  organisasi  yang  efektif  memiliki  ciri-ciri  sebagai  berikut :
  • Merupakan  strategi  terencana  dalam  mewujudkan  perubahan organisasional,      yang  memiliki  sasaran  jelas  berdasarkan  diagnosa  yang tepat  tentang  permasalahan  yang dihadapi  oleh  organisasi.
  • Merupakan  kolaborasi  antara  berbagai pihak  yang  akan  terkena dampak  perubahan  yang akan  terjadi.
  • Menekankan  cara-cara  baru  yang  diperlukan  untuk  meningkatkan  kinerja seluruh organisasi  dan  semua  satuan  kerja  dalam  organisasi.
  • Mengandung  nilai  humanistik  dimana  pengembangan  potensi  manusia menjadi  bagian terpenting.
  • Menggunakan  pendekatan  komitmen  sehingga  selalu  memperhitungkan pentingnya interaksi,  interaksi  dan  interdependensi  antara  berbagai  satuan kerja  sebagai  bagian  integral  di  suasana  yang  utuh.
  • Menggunakan  pendekatan  ilmiah  dalam  upaya  meningkatkan  efektivitas  organisasi.

2. Langkah-Langkah Perubahan Organisasi
 
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.
Langkah tersebut terdiri dari :

a. Mengadakan Pengkajian

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif.

b. Mengadakan Identifikasi

Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

c. Menetapkan Perubahan

Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

d. Menentukan Strategi

Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

e. Melakukan Evaluasi

Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.


3. Perencanaan Strategi Dan Pengembangan Organisasi

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan strategi dan pengembangan organisasi:
  • Pengamatan Eksternal

Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ”Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.
  • Pengamatan Internal

Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (process), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.
  • Perumusan Organisasi.

Adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.
  • Misi.

Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktif. Namun sebelum mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan analisis stakeholder. Dalam hal ini stakeholder organisasi adalah, SDM, atau organisasi apapun dieksternal yang yang dapat melakukan perhatian yang dipengaruhi oleh hasil itu.
  • Tujuan.

Adalah hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.
  • Strategi.

Strategi merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan.
  • Kebijakan

Adalah pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing-masing.
  • Implementasi strategi

Adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
  • Program

Adalah pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan pereencanaan sekali pakai.
  • Anggaran

Adalah program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.
  • Prosedur

Sering juga disebut dengan standard operating proscedures, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
  • Evaluasi dan Pengendalian

Adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektivitas organisasi : produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan dalam jangka panjang.


sumber:
http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
http://aditb-gunadarma.blogspot.com/2012/11/makalah-kelompok-5-perubahan-organisasi.html
http://www.docstoc.com/docs/16676866/Perubahan-Organisasi-Organisasi-dan-Manajemen-Bisnis-Arianis-Chan-2009